Minggu, 29 Juni 2014

RAMADHAN(1435H): Bulan Terhebat untuk Merehabilitasi Kepribadian!


Assalamualaikum wr.wb. Bulan ramadhan datang lagi, SENANGNYA J meski ada yang berbeda di ramadhan 2 tahun sebelumnya (1433-1434 H). ini ramadhan 1435 H, ramadhan yang menjadi awal yang baru buat tahun seterusnya dan melupakan ramadhan masa lalu. Di bulan ramadhan seluruh umat muslim dunia yang memenuhi syarat mukhalaf kudu wajib berpuasa.
$ygƒr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6øn=tæ ãP$uÅ_Á9$# $yJx. |=ÏGä. n?tã šúïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)­Gs?  
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (Al Baqarah 183)
Tetapi pada kasus tertentu kita diperbolehkan untuk tidak berpusa dan wajib menggantinya pada bulan lainnya atau dengan membayar fidyah.
$YB$­ƒr& ;NºyŠrß÷è¨B 4 `yJsù šc%x. Nä3ZÏB $³ÒƒÍ£D ÷rr& 4n?tã 9xÿy ×o£Ïèsù ô`ÏiB BQ$­ƒr& tyzé& 4 n?tãur šúïÏ%©!$# ¼çmtRqà)ÏÜム×ptƒôÏù ãP$yèsÛ &ûüÅ3ó¡ÏB ( `yJsù tí§qsÜs? #ZŽöyz uqßgsù ׎öyz ¼ã&©! 4 br&ur (#qãBqÝÁs? ׎öyz öNà6©9 ( bÎ) óOçFZä. tbqßJn=÷ès?  
(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka Barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi Makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, Maka Itulah yang lebih baik baginya. dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.(Al Baqarah 184)
Bulan ramadhan itu bulan yang sangat mulia, karena pada bulan Allah menurunkan Al quran sebagai pedoman hidup manusia di dunia serta pedoman perjalan menuju negeri akhirat.
ãöky­ tb$ŸÒtBu üÏ%©!$# tAÌRé& ÏmŠÏù ãb#uäöà)ø9$# Wèd Ĩ$¨Y=Ïj9 ;M»oYÉit/ur z`ÏiB 3yßgø9$# Èb$s%öàÿø9$#ur 4
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)…(Al Baqarah 185)
Lebih hebatnya lagi pada bulan Ramadhan itu ada yang namanya malam Lailatul Qadar, malam ini lebih baik dari seribu bulan atau sekitar 83 tahun lebih.
!$¯RÎ) çm»oYø9tRr& Îû Ï's#øs9 Íôs)ø9$# ÇÊÈ   !$tBur y71u÷Šr& $tB ä's#øs9 Íôs)ø9$# ÇËÈ   ä's#øs9 Íôs)ø9$# ׎öy{ ô`ÏiB É#ø9r& 9öky­ ÇÌÈ   ãA¨t\s? èps3Í´¯»n=yJø9$# ßyr9$#ur $pkŽÏù ÈbøŒÎ*Î/ NÍkÍh5u `ÏiB Èe@ä. 9öDr& ÇÍÈ   íO»n=y }Ïd 4Ó®Lym Æìn=ôÜtB ̍ôfxÿø9$# ÇÎÈ  
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu Apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) Kesejahteraan sampai terbit fajar (Al Qadr 1-5).
Di era moderenisasi ini untuk menjalankan puasa di perlukan keimanan yang luar bisa, sungguhlah berbeda seorang yang berpuasa di pesantern atau di daerah perkampungan pelosok dibandingkan dengan orang yang berpuasa di perkotaan, jika di pesantern atau di perkampungan dapat di pastikan mereka semua berpuasa, sehingga godaan-godaan tidak sebesar di perkotaan. Inti dari berpuasa itu sesungguhnya tidak hanya menahan makan dan minum selama siang hari saja, tanpa mendapatkan pahala. Begitu banyak orang berpuasa hanya mendapatkan lapar dan haus saja. Banayknya kegiatan yang mestinya bermanfaat untuk menambah pundi-pundi pahala, tetapi malah dimanfaatkan untuk menambah pundi-pundi dosa. Hal ini lantaran kepribadian umat islam yang telah tercerabut dari ajaran yang semestinya.
Seperti di daerah penulis tinggal fenomena puasa menjadi jauh dari nilai syar’I, dimana ibadah yang seharusnya dapat menambah tabungan amal tetapi hanya dijadikan modus.
Kegiatan tarawih dan tadarus pada malam-malam bulan ramadhan, yang seharus nya bisa menambah amal kebaikan tetapi walaupun tidak semua sebagian dari mereka memanfaatkannya untuk kemaksiatan seperti berpacaran atau berkumpulnya dengan lawan jenis dengan melampaui batas (kebanyakan mereka mencari tempat gelap). Tadarusan sendiri biasanya selesai pada pukul 10 sampai 11 malam.
Di subuh hari sehabis sahur, banyak anak-anak baik laki-laki maupun perempuan mereka berkeliaran di jalan. Istilah disini jalan-jalan subuh atau yang lebih ekstrim lagi adalah asmara subuh, modusnya mereka minta izin kepada orang tua untuk shalat subuh di masjid (ntah sampai atau tidaknya hanya Allah yang tahu) hal ini di manfaatkan mereka untuk jalan-jalan dengan lawan jenis yang bukan muhrim. Ada yang berjalan berduaan dengan bergandengan mesra dan ada juga berboncengan dengan mesra di atas motor (kebanyakan mereka melakukan hal-hal di luar batas).
Bagi kalangan dewasa ada sebuah trend yang disebut BuBar (Buka Puasa Bareng) biasanya di rumah saeseorang, kafe-kafe, resto, atau tempat makan lainnya. Kegiatan ini memiliki manfaat sebagai ajang silaturahmi, tetapi lebih banyak mudharatnya seperti berkumpulnya laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tanpa batas dan dapat dipastikan shalat magrib, isa, dan tarawih kalau gak terlambat ya lewat (tidak shalat) karena keasyikan ngobrol dan bercanda. Kadang kala acara ini juga bisa selesai sampai larut malam. Hmm..ngapain aja ya?
Islam melarang pergaulan laki-laki dan perempuan yang melampaui batas karena bisa masuk keperangkap setan yaitu perzinahan. Surat Al Isra’ ayat 32
Ÿwur (#qç/tø)s? #oTÌh9$# ( ¼çm¯RÎ) tb%x. Zpt±Ås»sù uä!$yur WxÎ6y  

Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.
Perzinahan bukan hanya diartikan dalam arti yang sepit, tapi dalam arti yang luas, sebagaimana hadis Rasulullah dalam riwayat Bukhari dan Muslim yang bernakna bahwa beberapa macam zina yaitu zina mata, zina telinga, zina lidah, zina tangan, zina kaki, zina hati.
Pada malam lebaran pun saat masjid-masjid mengumandangkan takbir hari kemanangan, saat itu pula tidak luput dari kemaksiatan. Mereka merayakan akhir ramadhan penuh kegembiran dengan keluar rumah menuju tempat keramaian. Ada yang merayakannya dengan teman, ada pula dengan pacarnya. Diantara mereka merayakannya secara berlebihan berkumpul laki-laki dan perempuan tanpa batas terkadang begadang sampai pagi. Begitu pula saat lebaran pertama, kedua dan ketiga ajang silaturahmi yang tujuannya untuk saling meminta maaf malah dijadikan ajang bedua-duaan bagi yang punya pacar.
Satu hal lagi (diantara banyak hal yang tidak di ungkap) puasa kali ini (1435 H) bertepatan dengan ajang 4 tahunan yaitu Piala Dunia Brazil 2014. Bagi pecinta bola kudu siap-siap begadang karena dapat di pastikan jadwal pertandingannya berkisaran pada pukul 23.00 wib, 02.00wib dan 05.00 wib. Kebanyakan acara nonton bola ini di lakukan bersama-sama yang sering di sebut dengan nonton bareng umumnya di kafe-kafe yang menyediakan layar lebar. Dalam nonton bareng itu tidak hanya laki-laki tetapi bergabungnya kaum perempuan hal ini di karenakan pecinta bola telah merambah ke kaum hawa. Terkadang mereka lupa akan waktu hingga dini hari masih berada di luar rumah, lupa beribadah malam pada bulan ramadhan, dan lupa batasan-batasan di sebabkan terbawa euphoria piala dunia (apalagi kalo jagoannya yang sedang berlaga).
Sungguh sangat di sayangkan jika bulan yang penuh pahala ini tidak di maksimalkan untuk memperbaiki diri, padahal belum tentu tahun depan kita masih bisa bertemu dengan bulan yang mulia ini (coba deh bayangin saudara kita yang telah dulu berpulang ke pangkuan sang pencipta). hal ini dikarenakan dari kurangnya pendidikan agama sejak dini dan lemahnya iman masyarakat muslim saat ini.
Dari lingkungan keluarga, yang mestinya orang tua memberikan pemahaman tentang puasa bukan hanya lapar dan haus saja yang di dapat tetapi juga pahala yang Allah janjikan bukan malah adanya sikap pembiaran  dan pembebasan dari orang tua kepada putra putrinya tanpa mau tahu apa yang ia lakukan dan dengan siapa ia pada malam-malam bulan ramadhan. Hal ini agar mereka tidak masuk dalam perangkap-perangkap setan, mereka tidak menyadari bahwa setan adalah musuh yang nyata bagi manusia. Seharusnya para orang tua lebih memproteksi putra putri mereka dalam pergaulannya.
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#þqè% ö/ä3|¡àÿRr& ö/ä3Î=÷dr&ur #Y$tR $ydߊqè%ur â¨$¨Z9$# äou$yfÏtø:$#ur $pköŽn=tæ îps3Í´¯»n=tB ÔâŸxÏî ׊#yÏ© žw tbqÝÁ÷ètƒ ©!$# !$tB öNèdttBr& tbqè=yèøÿtƒur $tB tbrâsD÷sムÇÏÈ  
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.( At Tahrim : 6)
Ketidak pedulian ini juga hilang dari masyarakat muslim di suatu lingkungan yang merasa hal tersebut bukanlah urusannya, yang seharusnya mereka melakukan control social untuk ikut serta dalam membimbing dan menasehati putra putri muslim agar menjadi generasi yang paham akan tata cara pergaulan social. Kita sebagai teman juga berkewajiban untuk mengajak teman kita agar tidak melakukan hal-hal yang melampaui batas dalam pergaulan.
Peran perintah disini juga harus maksimal dalam mengatasi kenakalan remaja saat ini yang melebihi batas (dalam hal ini yang berhubungan mendekati zina), terlebih lagi di daerah penulis tinggal pemerintah daerah memiliki Qanun Nomor 11 Tahun 2002 Tentang Pelaksanaan Syariat Islam Bidang Aqidah, Ibadah Dan Syi’ar Islam. Di dalam BAB 6 (Pengawasan Penyidikan Dan Penuntutan) pasal 14 ayat 1 dari qanun ini menyatakan untuk melaksanakan syariat islam, pemerintah provinsi, kabupaten / kota membentuk Wilayatul Hisbah yang berwenang melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan qanun ini. Jadi pemerintah daerah harus memeintahkan aparat Wilayatul Hisbah untuk blusukan mencari dan menindak tegas mereka-mereka yang jelas melanggar Qanun Nomor 14 Tahun2003 Tentang Khalwat (Mesum). Dalam bab 1 (Ketentuan Umum) pasal 1  ayat 20 menyatakan khalwat atau mesum adalah perbuatan bersunyi-sunyi antara dua orang mukhallaf atau yang berlainan jenis yang bukan muhrim atau tanpa ikatan perkawinan.
Bagaimanapun juga peran individu itu sendiri lebih besar dari peran orangtua, masyarakat dan pemerintah. Kitalah yang seharusnya menjaga dan menahan diri dari hal-hal yang sesungguhnya membawa kita kedalam api neraka. Ayooo teman-teman kita jadikan ramadhan kali ini sebagai momentum untuk merehabilitasi kepribadian kita yang telah melenceng dari koridor yang ditetapkan Allah. Kita pahami batas-batas yang telah digaris kan islam tentang tatacara pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Insyaallah kita selamat dunia dan akhirat. AMIN

Jangan sampai kita lemah iman hingga mudah di control setan, setan itu musuh yang nyata ia dari golongan jin dan manusia, manfaatkan ramadhan ini karena belum pasti kita masih hidup di ramadhan tahun depan (1436 H)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar