KISAH ANAK RAJAWALI YANG BERINDUK AYAM
Cerita
ini masih aku ingat dan akan selalu aku simpan dalam memori ingatan ku. Cerita
ini dicerita oleh seorang guru kimia pada tahun 2007, beliau pak Baihaqy atau
panggilan asyiknya pak Boy. Beliau guru yang asik, santai dan pengertian.Pada
saat mengajar, beliau melihat kami yang begitu lesu tidak ada semangat. Ketika itu
kami duduk di bangku kelas 3 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Langsa. Dengan
dalam beliau menatap kami satu per satu, Lalu beliau bertanya:
Pak Boy : kenapa? Kenapa kalian gak semangat gtu J !
Siswa : aduh pak… males kali rasanya belajar
kimia. Puyeng kepala pak @_@‼!
Pak Boy : lho.. gmn sih , kalian uda kelas 3. Bentar
lg ujian, nanti kalo terlalu males kalian bisa gk lulus. Baru nangis-nangis..menyesal..
Siswa :
#$%^&*()_....>0<
Pak Boy : hmm ya udahlah.! Bapak gk mau terlalu maksa
Pelajaran kimia gk terlalu penting buat kalian. Kalian kan anak Elektro, kimia
gak masok UN dan Ujian Kompetensi. Gi mana kalo bapak cerita aja? Biar pikiran
kalian terbuka.
Siswa : iya pak kita cerita-cerita
aja.. hoorreee…
Pak Boy : dengerin yaaa..cerita ini gk bapak ulang‼
Pak Boy : di daerah pedalam afrika, tinggal seorang
pemuda yang rajin, tekun untuk bekerja. Suatu hari ia pergi ke hutan belantara
untuk mencari kayu bakar. Tiba-tiba ia melihat sarang telur “ waahh.. ada
telur, sepertinya telur burung. Lumaya bisa buat lauk” Kemudian ia membawa 3
telur burung itu. Setibanya di rumah, ia segera mengolah telur tersebut. Ia
hanya mengolah 2 telur saja, sementara 1 telur lagi ia buat eksperimen. Apakah
telur ini bisa ditetaskan oleh ayamnya yang sedang mengeram.
Pak Boy : Karena masih begitu penasarannya keesokan
harinya anak burung itu pergi lagi ke padang rumput untuk melihat burung yang
terbang di angkasa, ia terus memantau tiap pergerakan burung-burung itu. Dalam
hati ia berkata “aku memilki sayap yang sama besar dengan mereka, kaki ku pun
memiliki kuku yang sama dengan mereka”. Tiba-tiba datang seekor anak ayam dan
mengatakan “ gk mungkin kamu bisa terbang, lihat induk kita sayapnya hanya di
buka sesekali saja dan selalu di dilipat. Kakinya pun hanya untuk
mencakar-cakar tanah mencari cacing atau serangga lainnya. Udah lah gak mungkin
itu”.
Tiba-tiba untuk kesekian kalinya anak ayam selalu menegur dan menjatuhkan mentalnya dengan berkata “mana mungkin kamu bisa terbang, kamu berbeda dengan mereka, lihatlah induk kita tidak pernah mengajari atau mencoba untuk terbang tinggi dan ia menikmati menghabiskan hidupnya di diatas tanah”.
hanya ia lewati dengan cara yang diajarkan induknya. Ia menggubur dalam-dalam keinginannya untuk terbang. Kini ia telah mati, terkubur bersama mimpinya untuk terbang menjelajahi angkasa dan menjangkau luasnya dunia.
Pak Boy : kalian jangan seperti anak burung itu,
padahal ia sama dengan burung yang terbang di langit yang ia kagumi, tak ada
perbedaan. Hanya induknya saja yang berbeda. Begitu juga kalian bisa
berprestai, sukses, pergi kemanapun kalian suka, meski kalian di lahirkan di
keluarga miskin, keterbatasan orang tua bukanlah hambatan. Kita semua memiliki
pontensi yang sama.
Pak Boy : kalian Jangan takut mencoba, jangan menyerah
dan jangan dengarkan kata orang yang meruntuhkan semangat mu, keyakinanmu dan
mimpimu. Jika mereka bisa seharusnya kamu juga lebih bisa, apalagi kita punya
Allah Yang Maha Segalanya‼!
KITA TIDAK BENAR BENAR BENAR TAHU SEBELUM BERTANYA N MENCOBA.
SELESAI…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar