Jumat, 08 Mei 2015

Duduk Disini (The Smiling Mother)

Sekitar pukul 11, saat yg lumayan panas lantaran matahari mulai meniti di atas kepala. Bagi ku berjalan kaki di bawahnya adalah hal yg paling malas untuk di lakukan, saat seperti itu baiknya meneduh mendinginkan tubuh di tempat teduh. Tapi tidak dengan ibu yg di foto ini, yg aku abadikan tanggal 23 desember 2014 saat aku duduk disini, saat2 seperti ini ibu paruh baya ini membawa keranjang berisi telur ayam kampung berjalan berkilo2, berpelukan panasnya mentari, menyinggahi tempat2 makan atau warung2 kopi untuk menjajakan dagangannya. Setiap beliau melintas di depanku saat pergi dan kembali isi keranjangnya masih aja penuh dengan telur, aku berfikir apa jualannya kurang laku? Tp mengapa ia masih menjual dagangan yg sama? Apa gk ada cara lain? Tp apa? &^#%#^#&@^#&@
Beliau ibu yg hebat, ia memiliki kekurang yg mungkin sangat berat bagiku, aku melihat wajah dan tangan beliau seperti menderita penyakit kulit yg ntah apa namanya, kulit wajah dan tangan terlihat seperti mengelupas, merah2 dan ada putih di pinggi merahnya. Aku jd tambah sedih jika membayangkan mungkin bkn hanya wajah dan tangan melainkan seluruh tubuh.. (ya Allah kuatkanlah beliau menjalankan hidup yg Engkau berikan). Satu sisi dr beliau yg aku gk akan lupa yaitu Senyum, ( aku menjulukinya the smilling mother) beliau selalu berwajah senyum saat menapaki jalan yg kadang tak bersahabat. Dengan kondisi seperti itu, beliau tetap berusaha melanjutkan hidup diri dan keluarganya, tetap tersenyum menjalani takdir dari sang Maha Mengetahui, dan tetap menjalankan syariat meski cobaan terasa berat. Aku ingat saat aku sedang duduk melamun, tiba2 dia datang menghampiri ku dan menawarkan telur. Aku terkejut, melihat waja yg penuh kelelahan yg di balut dengan senyuman khasnya. Saat beliau berlalu aku hanya termenung merenungi keadaannya dan keadaanku. Beliau adalah ibu yang hebat. Semoga beliau menjadi jalan Tuhan untuk mengubah pandangan, sikap, dan langkahku dalam hidup..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar